Taman yang diresmikan pada 25 September 2014 lalu itu sudah banyak menyedot perhatian sekolah-sekolah, instansi atau perusahaan yang ingin berlibur dan belajar di taman yang juga menyediakan Outbond dan Paintball ini.
Pengelola Taman Edukasi Avros, Lukman Nurhakim, ST yang akrab disapa Meeng ini mengatakan, taman ini bermitra dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang memang memiliki lahan.
Terdapat program team building, survival dan sekolah alam di sini. “Taman ini dibuat untuk sekolah alam. Kita mengedukasi anak-anak yang datang dari sekolah bersama gurunya. Mereka diajarkan mengenai jenis-jenis tumbuhan, buah, sayuran, obat-obatan yang kita sediakan di lokasi.
Anak-anak ini kita perkenalkan dengan beberapa jenis tumbuhan dan dipandu juga untuk menanam bibit tumbuhan dengan benar. Sembari, instruktur menjelaskan manfaat dari masing-masing tumbuhan tersebut dalam kehidupan sehari-hari manusia,” kata Meeng pada Sumut Pos (GROUP INDOPOS), belum lama ini.
Kini, lanjutnya, bukan hanya anakanak sekolah, mulai dari mahasiswa sampai perusahan dan instansi pemerintahan bergantian berkunjung ke Taman Edukasi Avros ini. Sama seperti yang diajarkan pada anak-anak, orang dewasa juga diberikan wawasan umum mengenail ingkungan.
Serta motivasi untuk meningkatkan kinerja kerja yang sudah melemah. “Biasanya kalau mahasiswa berkunjung kemari pada waktu weekend kebanyakan mereka bermain paintball. Kalau dari sekolah-sekolah datangnya sebulan sekali, sedangkan instansi pemerintah dan perusahan ada saja setiap minggunya.
Untuk minggu ini kita ada perusahan bank yang akan melakukan outbond di sini,” ucapnya yang memang menargetkan pada sekolah-sekolah untuk sekolah alam ini. Bukan hanya sebagai taman edukasi, instruktur di Taman Edukasi Avros ini rutin melakukan pembersihan di aliran Sungai Deli.
Pihaknya bekerja sama untuk peduli Sungai Deli dengan beberapa pihak terkait seperti ALKaLa, Ancor Arum Jeram, Safeer Holidays, AFSU, Mihin Lanke, PPKS Medan, BK3S Sumut, Himpunan Mahasiswa Teknik Planologi ITM dan Labosude. Peduli Sungai Deli ini dilakukan dengan menyeser aliran Sungai Deli sembari mengumpuli sampah dan mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah rumah tangganya ke sungai.
“Karena, selama ini, 85 persen kami menemukan sampah rumah tangga yang tertumpuk di pinggiran sungai. Tentunya sangat mengganggu kebersihan sungai. Kita menegaskan bahwa sungai ini bukan paret sehingga masyarakat bebas membuang sampah di sungai,” tukasnya yang mengelilingi sungai dengan perahu karet.
Ke depannya, Taman Edukasi Avros ini akan membuat sarana belajar Bahasa Inggris dengan konsep kursus Bahasa Inggris out door, sehingga tak membuat jenuh peserta. Peralatan, perahu, tanaman obat juga kita perkenalkan ke anak-anak itu, dengan Bahasa Inggris.
Setiap seminggu sekali Taman Edukasi Avros ini juga memberikan pengajian mendatangkan ustad untuk memberi siraman rohani. “Untuk instruktur di sini ada 11 orang. Jadi, untuk menggunakan outbond atau sekolah alam sifatnya dengan pemesanan.
Semakin banyak yang datang maka akan lebih murah. Karena 1 orang instruktur bisa memandu 10 orang. Kita juga memiliki 2 area di sini. Bagi peserta di sini sebelum melakukan aktifi tas lainnya kita memulainya dengan senam ala outbond seperti pemanasan dulu. Selebihnya pengenalan tumbuhan, bercocok tanam, games, ada halang rintang, fl ying fox, juga ada team psikologinya,” papar Meeng.
More
0 Reviews:
Posting Komentar